Keponakan Prabowo dirikan yayasan buat perangi perdagangan manusia

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. ©dpr.go.id

Merdeka.com – Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo mengaku prihatin dengan tingginya angka perdagangan manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, dirinya mendirikan Yayasan Parinama Astha yang fokus untuk memerangi perdagangan manusia.

 

“Setelah saya melakukan riset, maka saya harus melakukan sesuatu, kemudian tahun 2012 saya membuat organisasi tersebut,” kata dia dalam acara Trunk Show For A Cause di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (31/1).

Perdagangan manusia, lanjut Saras, terbilang tinggi jumlahnya. Dengan beragam modus, banyak orang Indonesia yang diperdagangkan ke luar negeri seperti Timur Tengah. Sedangkan di Indonesia juga terjadi di Bali, Papua, Batam dan daerah-daerah lainnya.

Dalam acara Trunk Show For A Cause atau bazar yang digelarnya, keponakan Prabowo Subianto ini menggandeng artis-artis dan pengusaha muda untuk turut serta memerangi perdagangan manusia. Hasil dari penjualan bazar tersebut, didonasikan langsung ke yayasan untuk program pembinaan korban kekerasan terhadap perempuan, anak dan perdagangan manusia.

Selain itu, putri Hashim Djojohadikusumo itu memiliki mimpi ingin membuat database bagi korban perdagangan manusia. Sebab, saat ini kekerasan akibat perdagangan manusia hanya berasal dari laporan ke kepolisian. Sedangkan masih banyak dari mereka yang menjadi korban yang merasa takut untuk membuat laporan.

“Saya punya mimpi Indonesia bukan negara ekspor TKI, kita harus punya lapangan kerja yang baik. Kita punya impian besar, kita maunya enggak ada perdagangan manusia. Ini yang saya perjuangkan di komisi VIII DPR,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Politikus Gerindra itu mengundang sejumlah artis. Seperti Desi Ratnasari, Atiqah Hasiholan, Dian Sastrowardoyo, Harumi Sudradjat, dan artis lainnya.

Recommended Posts