Tren Modest Wear Warnai Gelaran ‘Ramadhan in Style’

Ada lima desainer yang unjuk gigi dalam fashion show tersebut.

Dream – Lima desainer Tanah Air menggelar fashion show bertajuk Ramadhan in Style di Plaza Indonesia, pada 21 hingga 25 Mei 2018. Mereka memamerkan koleksi modest wear terbaru dan karya ekslusif.

Kelima desainer yang ambil bagian dalam Ramadhan in Style adalah Itang Yunasz, Irwan Tirta, Didiet Maulana, Mel Ahyar, dan Ghea Panggabean. Mereka dipilih karena dinilai menjadi pionir dalam modest wear dan punya keunikan.

” Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana untuk pergi ke masjid, pengajian atau silaturahmi pada saat lebaran,” ujar Ria Juwita, Event and Promotions Senior Manager and Creative Services PT Plaza Indonesia Realty Tbk, di Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

Pagelaran Ramadhan in Style juga menghadirkan koleksi perhiasan high end dengan bentuk ‘berani’ dari Adelle Jewelry. Keunggulan dari koleksi ini adalah Marquise Collection, yang dapat digunakan dalam dua cara atau 2 in 1.

 Ramadhan in Style Plaza Indonesia

Baju yang akan dilelang (Dina Nazhifah/Dream)

Selain itu, Plaza Indonesia juga menggelar silent auction atau lelang dari koleksi desainer atau brand yang terlibat acara ini. Hasil lelang akan diberikan kepada Parinama Astha, yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia.

Tak hanya fashion show, pengunjung Plaza Indonesia juga bisa menikmati berbagai kegiatan, mulai dari kuliner khas Ramadan, pertunjukan seni dan musik Timur Tengah, hingga berbagai sale.

” Seluruh rangkaian kegiatan dari Blessings of Ramadhan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik yang berpuasa maupun tidak,” ujar Zamri Mamat, General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk.

Laporan: Dina Nazhifah

https://www.dream.co.id/lifestyle/tren-modest-wear-warnai-gelaran-ramadhan-in-style-180522g.html

Tren Modest Wear Warnai Fashion Show Ramadhan In Style

Jakarta – Pada Ramadan tahun ini Plaza Indonesia akan berkolaborasi dengan 5 desainer dan brand kenamaan Indonesia, yaitu; Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean untuk tampil pada fashion show dengan tema Ramadhan in Style.

Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan  berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei bertempat di La Moda Cafe, Plaza Indonesia Level 1. Pagelaran fashion modest wear ini juga menampilkan koleksi jewelry dari Adelle Jewelry.Berikut jadwal fashion show Ramadhan In Style :• Itang Yunasz – 21 Mei 2018
• Iwan Tirta Private Collection – 22 Mei 2018
• Ikat by Didiet Maulana – 23 Mei 2018
• Happa by Mel Ahyar – 24 Mei 2018
• Ghea Indonesia by Ghea Panggabean – 25 Mei 2018

Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia Ria Juwita, mengatakan pagelaran fashion modest wear dengan tema Ramadhan In Style berkolaborasi dengan 5 fashion designer untuk menghadirkan tren terbaru dari busana muslim namun yang arahnya lebih ke modest fashion.

“Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan untuk pergi ke masjid, pengajian, atau silaturahmi pada saat lebaran”, ucapnya.Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show ini.Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan dua fokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi.Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan atau yang telah berhasil melarikan diri untuk biaya perawatan, akses rehabilitasi yang layak, serta menyembuhkan, baik secara emosional dan fisik.Ramadhan in Style dilengkapi koleksi dari Adelle Jewellery yang dinamakan Marquise collection. Koleksi perhiasan high end ini didesain dengan bentuk yang ‘berani’ untuk melengkapi berbagai macam penampilan.Salah satu keunggulan dari koleksi ini adalah Marquise collection dapat digunakan dalam dua cara (2 in 1) sesuai dengan event atau acara yang dihadiri. Sebagai contoh, customer dapat menggunakan kalung berlian Marquise untuk menghadiri acara formal pada pagi hari, dan merubahnya menjadi gelang untuk acara casual dan non-formal pada sore dan malam hari.

sumber : http://www.jurnas.com/artikel/34852/Tren-Modest-Wear-Warnai-Fashion-Show-Ramadhan-In-Style/

Mall Ini Punya Cara Unik Bantu Gerakan Anti Human Trafficking

ChanelMuslim.com – Beragam program menarik diselenggarakan Plaza Indonesia, mulai dari jajanan kuliner, fashion show, pertunjukan seni dan musik serta diskon dan special gift. Tak hanya itu, Plaza Indonesia juga mengadakan lelang koleksi busana desainer. Program ini akan membantu gerakan anti human trafficking. Bagaimana bisa?

“Bertepatan dengan adanya Ramadan in style, Plaza Indonesia juga mengadakan silent auction. Koleksi brand desainer di acara fashion show akan kami lelang. Hasil dana lelang nantinya akan diberikan ke yayasan Parinama Astha,” ujar Ria Juwita di Plaza Indonesia, Senin (21/05).

Ia menambahkan Yayasan Parinama Astha fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia. Dana yang terkumpul dari hasil lelang, nantinya digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam melawan sindikat perdagangan manusia.

“Selama ini, kami melakukan pencegahan dan seminar ke kampus-kampus, kami sering menemukan ketika workshop masih banyak berpikir perdagangan anak terjadi di luar negeri saja. Ada juga yang berpikiran hanya TKI saja. Padahal di dalam negeri banyak jenis human traffkicking yang terjadi,” ujar Saraswati selaku pemilik Yayasan Parinama Astha.

Lebih lanjut, harapan Yayasan Parinama Astha bisa memiliki save house di tiap provinsi. Para korban human trafficking bisa mendapatkan tempat aman dan rumah pemulihan. Tahun ini, yayasan Parinama Astha ingin bekerja sama dengan Pemprov Jakarta agar bisa mendirikan save house di Jakarta.

Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam lelang bisa datang langsung ke Plaza Indonesia. Bagi yang tidak sempat, bisa juga melalui daring online. Pada halaman website, ada halaman khusus untuk pelelangan dan informasi aliran dana gerakan anti human trafficking.[ind/Firda]

 

sumber : https://chanelmuslim.com/lifestyle/mall-ini-punya-cara-unik-bantu-gerakan-anti-human-trafficking

Ramadhan In Style: Plaza Indonesia Gandeng Lima Desainer

Bisnis.com, JAKARTA – Memeriahkan momentum Ramadan dan memberikan pilihan busana lebaran bagi masyarakat, Plaza Indonesia sebagai pusat ritel berkolaborasi dengan lima desainer dan brand Indonesia.

Mereka adalah Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean yang akan menampilkan koleksi busana dalam tema Ramadhan in Style.

Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei.

Ria Juwita, Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia mengatakan melalui pagelaran tersebut setiap desainer akan menampilkan tren terbaru namun yang arahnya lebih ke modest fashion.

Modest fashion adalah sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan ataupun aktivitas lainnya.

Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show tersebut.

“Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan duafokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi, ” katanya.

Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan, serta memberikan akss rehabilitasi yang layak bagi mereka.

 

sumber : http://lifestyle.bisnis.com/read/20180522/104/798186/ramadhan-in-style-plaza-indonesia-gandeng-lima-desainer

Blessings of Ramadhan Warnai Plaza Indonesia di Bulan Suci

 

Zamri Mamat, General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk, (kiri)

Dalam rangkaian program bertajuk Blessings of Ramadhan, pengunjung mall dapat menikmati rangkaian kegiatan, di antaranya menu kuliner santap berbuka, Ramadan Souq ( pertunjukkan seni Timur Tengah), serta pagelaran mode muslim dan modest wear show dengan beberapa desainer Indonesia.

Zamri Mamat, General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk menuturkan, “Bagi umat muslim, Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial. Olleh karena itu Plaza Indonesia  ingin menjadi bagian dari setiap momen spesial ini. Seluruh program Ramadhan di Plaza Indonesia dapat dinikmati oleh semuanya, yang berpuasa maupun tidak.”

Sesuai dengan tagline dari Plaza Indonesia, yaitu It’s Where I Want To Be, sehingga pelanggan  dan pengunjung tidak perlu berpindah ke tempat lain karena mereka bisa menemukan semuanya di mal Jakarta Pusat tersebut.

Pogram Blessings Of Ramadhan terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, pertama Iftar Package, Plaza Indonesia bekerjasama dengan tenant F&B untuk menghadirkan spesial paket berbuka puasa. Kedua, program Ramadhan Rewards di mana pelanggan  akan mendapatkan exclusive gift dengan minimal pembelanjaan Rp 1 juta. Ketiga, program Lebaran Hampers yang dapat menjadi pilihan untuk berbagi kebahagiaan Lebaran. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, pengunjung Plaza Indonesia akan dihibur dengan penampilan seni musik khas Maroko dari band El Asl; Ramadhan Tunes di main atrium level 1.

Terinspirasi dari desain dan eksotisme kultur souq atau pasar tradisional Maroko yang kental dengan nuansa Islami, Plaza Indonesia menggelar Ramadhan Souq Fashion & Culinary, namun hadir dalam sentuhan dan tampilan modern. Ramadhan Souq akan menghadirkan 17 brand fashion di antaranya Itang Yunasz, Shafira, Si.Se.Sa, Titi Arief, Nawasan, Ratu (Lentera), Handi Hartono, Nina Nugroho, Rajjas Batik, Darobira, Tali Modest Clothing, Manjusha Nusantara, Tulola Design, Reeindonesia, Purana, dan Batik Chic.

Astri Abyanti, General Manager Marketing & Leasing Level 4,5,6 Plaza Indonesia, menambahkan, “Untuk level 4 dan 5 Plaza Indonesia, kami menghadirkan aneka jajanan viral yang sedang menjadi tren kuliner dan digemari oleh kaum urban. Kami mengumpulkan mereka di satu tempat sehingga pencinta kuliner selama Ramadhan tidak kesulitan untuk menemukan dan menikmati kelezatan aneka kuliner ini. Juga, Ramadhan Soulful Performance setiap akhir pekan selama Ramadhan menjelang jam berbuka seperti Sufi Dance”.

Ramadhan Souq Culinary akan hadir di level 4. Dalam program ini, customer dapat menikmati puluhan aneka kuliner dari seperti Max & Sandwich, Somay Salmon, Kedai Hijau, Lontong Cap Gomeh, Tebet 39, Es Teler 77, Churrosku, Drink Station, Warung Tanta, Sate Ayam Madura Bintang 5, Cafe De Kalaha, Ice Serut 88 & Asinan Jakarta dan lain-lain.

Untuk melengkapi kemeriahan dari Ramadhan Souq Fashion yang diperuntukan bagi mereka yang berjiwa muda, Plaza Indonesia juga menyelenggarakan Ramadhan Souq Sneakers persembahan dari sneakers community.

Pada Ramadhan kali ini Plaza Indonesia juga akan berkolaborasi dengan 5 desainer dan brand Indonesia, di antaranya Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean untuk tampil pada fashion show dengan tema Ramadhan in Style. Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei di La Moda Cafe, Plaza Indonesia. Pagelaran fashion modest wear ini juga menampilkan koleksi jewelry dari Adelle Jewelry.

Ria Juwita, Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia, menyampaikan “Pagelaran fashion modest wear dengan tema Ramadhan In Style di mana Plaza Indonesia berkolaborasi dengan 5 fashion designer untuk menghadirkan tren terbaru dari busana muslim namun yang arahnya lebih ke modest fashion. Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan untuk pergi ke masjid, pengajian, atau silaturahmi pada saat lebaran”.

Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show ini. Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan dua fokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi.

Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan atau yang telah berhasil melarikan diri untuk biaya perawatan, akses rehabilitasi yang layak, serta menyembuhkan, baik secara emosional dan fisik.

Ramadhan in Style disponsori oleh Adelle Jewellery yang hadir dengan koleksi terbarunya yang dinamakan Marquise collection. Koleksi perhiasan high end ini didesain dengan bentuk yang berani untuk melengkapi berbagai macam penampilan. Salah satu keunggulan dari koleksi ini adalah Marquise collection dapat digunakan dalam dua cara sesuai dengan event atau acara yang dihadiri. Sebagai contoh, customer dapat menggunakan kalung berlian Marquise untuk menghadiri acara formal pada pagi hari, dan mengubahnya menjadi gelang untuk acara casual dan non-formal pada sore dan malam hari.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Marcella Zalianty: Butuh Orang Gila untuk Membuat Gerakan Sosial

redaksi.co.id – Marcella Zalianty: Butuh Orang Gila untuk Membuat Gerakan Sosial Marcella Zalianty mendukung penuh gerakan sosial yang dibuat oleh Rahayu Saraswati. Gerakan Parinama Astha Foundation…

 

redaksi.co.id – Marcella Zalianty: Butuh Orang Gila untuk Membuat Gerakan Sosial

Marcella Zalianty mendukung penuh gerakan sosial yang dibuat oleh Rahayu Saraswati. Gerakan Parinama Astha Foundation (PARTHA) ini, bergerak di bidang sosial yang melawan perdagangan manusia.

Marcella mengatakan, tidak sembarang orang bisa membuat gerakan semacam itu. “Kan harus orang yang ada gila-gilanya yang bisa melakukan kayak gini,” ujar Marcella Zalianty di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu ( 31/1/2016).

‘Gila’ yang dimaksud Marcella Zalianty tentu bukan orang yang terguncang jiwanya. Melainkan pribadi-pribadi yang memiliki semangat meski memiliki kesibukan dalam kesehariannya.

“Perempuan itu kan melahirkan, menyusui, apalagi kayak Sarah terlibat politik dan menjadi wakil rakyat. Melihat perempuan kayak Sarah saya respect saja,” kata Marcella.

Marcella dan sang adik, Olivia Zalianty memang sudah mulai aktif dalam kegiatan sosial.

“Olive juga ikut kegiatan sosial, seperti bencana, dan lain-lain, kalau aku kayak autism,” kata Marcella. “Yang pasti kegiatan saya banyak, sosial, lingkungan hidup. Enggak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia,” kata Olivia Zalianty. (Fac/Rtn)

 

http://redaksi.co.id/47409/marcella-zalianty-butuh-orang-gila-untuk-membuat-gerakan-sosial.html

Keponakan Prabowo dirikan yayasan buat perangi perdagangan manusia

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. ©dpr.go.id

Merdeka.com – Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo mengaku prihatin dengan tingginya angka perdagangan manusia di Indonesia. Oleh sebab itu, dirinya mendirikan Yayasan Parinama Astha yang fokus untuk memerangi perdagangan manusia.

 

“Setelah saya melakukan riset, maka saya harus melakukan sesuatu, kemudian tahun 2012 saya membuat organisasi tersebut,” kata dia dalam acara Trunk Show For A Cause di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (31/1).

Perdagangan manusia, lanjut Saras, terbilang tinggi jumlahnya. Dengan beragam modus, banyak orang Indonesia yang diperdagangkan ke luar negeri seperti Timur Tengah. Sedangkan di Indonesia juga terjadi di Bali, Papua, Batam dan daerah-daerah lainnya.

Dalam acara Trunk Show For A Cause atau bazar yang digelarnya, keponakan Prabowo Subianto ini menggandeng artis-artis dan pengusaha muda untuk turut serta memerangi perdagangan manusia. Hasil dari penjualan bazar tersebut, didonasikan langsung ke yayasan untuk program pembinaan korban kekerasan terhadap perempuan, anak dan perdagangan manusia.

Selain itu, putri Hashim Djojohadikusumo itu memiliki mimpi ingin membuat database bagi korban perdagangan manusia. Sebab, saat ini kekerasan akibat perdagangan manusia hanya berasal dari laporan ke kepolisian. Sedangkan masih banyak dari mereka yang menjadi korban yang merasa takut untuk membuat laporan.

“Saya punya mimpi Indonesia bukan negara ekspor TKI, kita harus punya lapangan kerja yang baik. Kita punya impian besar, kita maunya enggak ada perdagangan manusia. Ini yang saya perjuangkan di komisi VIII DPR,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Politikus Gerindra itu mengundang sejumlah artis. Seperti Desi Ratnasari, Atiqah Hasiholan, Dian Sastrowardoyo, Harumi Sudradjat, dan artis lainnya.

Cegah Penyiksaan Anak, Parinama Astha Gandeng Perusahaan Ternama Dunia

RMOL. Untuk mengurangi angka penyiksaan anak melalui internet, Yayasan Parinama Astha segera mengadakan pertemuan tingkat tinggi mengundang lembaga internasional dan nasional.

Sebagaimana diketahui bahwa kejahatan pada anak melalui materi internet, khususnya yang berkaitan dengan pornografi marak terjadi. Bahkan, kegiatan ini telah menjadi bisnis industri yang sangat besar. Pusat data kebijakan Arizona memeprkirakan nilai industri pornografi anak bernilai $ 50 miliar dolar per tahun. Bahkan, Indonesia menempati urutan pertama sebagai pengunduh dan pengunggah konten pornografi penyiksaan terhadap anak di dunia.

“Akan diadakan usai pelantikan presiden. Kita berharap presiden terpilih nanti dapat memahami kasus ini. Kita menunggu kabinet baru. Kita ajak beberapa kementerian, terutama Kominfo dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” ujar Saras di Mid Plaza, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

Tak hanya itu, lembaga ini juga mengundang lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal dan internasional, Interpol, FBI, NCMEC dan ICMEC atau lembaga yang mengerti soal transaksi keuangan di internet dan yang terpenting adalah salah salah satu social network yang belum bisa disebutkan namanya yang selama ini kerab dikunjungi di media sosial.

“Ada juga dari microsoft, CEO internet service provider seperti indovision, firstmedia dan sejenisnya, tim dari google, yahoo, financial provit provider seperti master card, visa dan bahkan bank-bank yang ikut di dalamnya, seperti BNI, Mandiri, BCA, semuanya,” tegas Saras.

Dalam pertemuan tersebut, Saras berharap seluruhnya menyetujui dan mau menandatangani perjanjian. Atau pakta integritas bersama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) bagi seluruh stakeholders yang hadir dalam acara tersebut.

“Diharapkan mereka mengerti dan menyetujui membantu memblokir child abuse material ini. Tujuan kita adalah MOU di pertemuan tersebut,” papar Saras.

 

sumber : http://politik.rmol.co/read/2014/06/18/160061/Cegah-Penyiksaan-Anak,-Parinama-Astha-Gandeng-Perusahaan-Ternama-Dunia-

 

Saraswati Djojohadikusumo: “Wanita Indonesia Bisa Maju Lewat Kebijakan Pemerintah yang Pro Perempuan”

 

Jakarta, innews.co.id – Budaya patriarkhi masih demikian kuat mencengkram di republik ini hingga membuat banyak perempuan Indonesia mengalami diskriminasi. Menurut Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, budaya patriarkhi sinonim dengan budaya yang tidak memberikan kesamaan hak bagi perempuan, seperti yang ada pada kaum pria.

Tapi, menurut Sara, sapaan akrab Saraswati Djojohadikusumo, intinya bagaimana budaya, baik patriarkhi atau matriarkhi berperan membentuk opini masyarakat mengenai kesetaraan gender.

Lebih jauh tentang wujud kesetaraan gender yang diharapkan, Sara menegaskan, tentu pada semua lini bermasyarakat. “Kalau pun ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara kodrati, maupun pada aspek kelemahan dan kekuatan masing-masing, tapi untuk kesetaraan gender yang dimaksud adalah bagaimana bisa terjadi kesamaan hak,” ujarnya.

Hak yang dimaksud, antara lain untuk mendapatkan akses pendidikan, mendapatkan upah yang sama, juga akses pada lapangan pekerjaan harus sama. “Jangan ada lagi diskriminasi bahwa suatu pekerjaan hanya untuk kaum pria, sementara wanita tidak boleh. Kesetaraan itu bukan hanya lahir dari bottom – up, tapi juga para pemimpin bisa memberikan contoh melalui kebijakan-kebijakan yang pro kesetaraan gender,” ujarnya.

Saat ini, menurut Sara, bicara soal keterwakilan perempuan dalam dunia politik saja masih timpang. Di DPR saja, jumlah perempuan masih 18 persen dari total seluruh anggotanya. Dengan kata lain, kesetaraan gender belum benar-benar terwujud.

Wanita tangguh

Bicara soal ‘wajah’ perempuan di Indonesia, menurut Sara, sebenarnya adalah sosok yang tangguh, serba bisa, dan terus berjuang bagi keluarga serta berkorban demi masa depan anak-anaknya. “Perempuan harus dilihat bukan saja sebagai tiang keluarga, tapi juga penggerak ekonomi Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari industri rumahan yang banyak dilakoni kaum perempuan. Karena itu, harus diberi ruang agar perempuan bisa berkembang dan menjadi kontributor ekonomi yang lebih besar lagi,” urai Anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Apakah pemerintah sekarang sudah cukup peduli dengan nasib perempuan Indonesia? Dengan lugas Sara berujar, “Lihat saja anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat kecil, hanya Rp500-Rp700 milyar per tahun. Begitu juga kebijakan-kebijakan perlindungan perempuan pun sangat minim.”

Begitu juga Kementerian P3A masih kluster 3, yang tergolong kementerian koordinatif, bukan kementerian teknis. “Berbeda dengan Kementerian Sosial yang anggarannya berkali-kali lipat lebih besar dari Kementerian P3A, kira-kira Rp20-Rp22 triliun. Sangat jomplang sekali. Itu semua kembali pada kepemimpinan yang menelurkan kebijakan-kebijakan yang pro atau tidak pada kaum perempuan,” tandas Sara.

Menurut dia, sistem demokrasi yang ada di Indonesia terlalu liberal. Di satu sisi boleh-boleh saja. Hanya saja bila dikorelasikan dalam konteks bagaimana peran perempuan belum sistem tersebut dapat mendukung. Ini nampak dari kemandirian banyak perempuan Indonesia yang lebih banyak disupport oleh keluarga, sementara dirinya pribadi sebenarnya belum siap, apalagi masuk dunia politik. “Kalau kita mau benar-benar membuka peluang perempuan maju dalam dunia politik, tentunya kita harus memperbaiki sistem serta menjadikan perempuan sejahtera. Hingga sampai pada satu titik di mana perempuan bisa masuk dunia politik,” imbuh Sara.

Kepada kaum perempuan sendiri, Sara menyarankan untuk bisa mendukung satu sama lain. “Seringkali kita melihat bahwa perempuan punya double standard. Untuk itu, kita harus mulai mereprogram diri kita sendiri sehingga bisa mendukung antar-sesama perempuan,” tukasnya.

Selain itu, kita harus dorong kebijakan-kebijakan pemerintah dan sektor swasta serta dunia usaha agar bisa melahirkan pemimpin-pemimpin perempuan yang kuat dan bisa menjadi contoh dan teladan bagi perempuan-perempuan yang lain. “Kita perlu Kartini-Kartini dan Cut Nyak Dien baru agar Indonesia semakin kuat. Seperti kita ketahui, pahlawan perempuan di Indonesia juga cukup banyak. Itu artinya, sejak dulu perempuan sudah punya andil dalam memerdekakan bangsa ini,” ujar Sara tuntas. (RN)

 

sumber : http://innews.co.id/

Partha dan LBH APIK Jakarta berkomitmen Lawan Perdagangan Manusia

Jalarta, Februari 2018.

 

 

Bertempat di Kantor LBH APIK Jakarta, telah bertemu Partha yang di wakili oleh koordinator nasional Irhash Ahmady dengan DIrektur LBH APIK Jakarta yang baru Siti Mazuma. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang telah dilakukan di kantor Partha. Adapun poin-poin kesepekatan diantara dua lembaga ini adalah berkomitmen membangun kerja sama yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kedua belah pihak. Salah satu yang menjadi ukurannya adalah bagaimana upaya perlindungan korban perdagangan manusia secara komprehensif, baik di aspek hukum maupun pemulihan mental dan jiwa korban.

 

Sebagai organisasi yang sudah konsern terhadap perlindungan hukum, LBH-APIK , Siti Mazuma yang biasa di panggil Zuma menyambut baik baik usulan kerja sama yang lebih mengikat dan dtuangkan dalam sebuah kesepakatan kerja bersama. “ Kami sangat mendukung upaya kerjasama ini, apalagi kami sangat kebingungan jika ada korban yang butuh perlindungan dan pemulihan kondisi psikologis dan psikisnya”. Menurut Zuma, khususnya di Jakarta agak kebingungan mencari mitra yang mampu memberikan pelayan kesehatan dan pemulihan kepada korban. “Semoga dengan adanya Partha akan memberikan kontribusi dalam upaya melindungi hak korban perdagangan manusia”, imbuhnya.

 

Senada dengan hal itu, Koordinator Nasional Partha Irhash Ahmady juga menjelaskan bahwa upaya kerja sama ini adalah bagian integral dari komitmen partha berjejaring saling melengkapi satu sama lain dalam upaya perlindungan hak korban.”Kami tau bahwa LBH-APIK sangat konsern terhadap perlindungan hukum, namuan memiliki kelemahan dalam pelayanan pemulihan hak korban, oleh karenanya Partha hadir untuk menjembatani itu”.

 

Kehadiran rumah aman dan pelayanan yang diberikan Partha untuk pemulihan hak korban merupakan jawaban dari kondisi rumah aman korban perdagangan manusia di Indonesia. Ketua Yayasan Partha, sekaligus anggota DPR RI Komisi VIII Rayahu Saraswati Djojohadikusumo menjelaskan bahwa Kementerian sosial yang menjadi mitra tidak memiliki rumah aman yang layak bagi korban perdagangan manusia. “ Saya berkunjung ke berbagai wilayah, banyak ditemukan rumah aman dari Kemensos yang tidak layak disebut rumah aman, atau bahkan shelter sementarapun tidak layak”. “Bagaimana korban bisa menjalani proses pemulihan secara baik”, imbuh nya.

 

Kerjasama antara LBH APIK dengan Partha diharapkan dapat berjalan dengan baik dan komitmen tersebut dapat dituangkan dalam sebuah kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Sehingga upaya pemberantasan perdagangan manusia dapat dikurangi dan hak-hak korban dapat dipulihkan.