Meniti Harapan Pada Negeri Cincin Api

Press Release

(Pertemuan Jaringan di Labuan Bajo)

Meniti Harapan Pada Negeri Cincin Api”

Jakarta, November 2018,

 

 

Yayasan Parinama Astha ikut terlibat dalam Pertemuan Consultative Group Meeting On Anti Human Trafficking  In Indonesia and Timor Leste yang dilaksanakan di Hotel Luwansa Labuan Bajo, NTT. Pertemuan ini bertemakan “Meniti Harapan Pada Negeri Cincin Api.

 

Persoalan perdagangan manusia banyak terjadi di Indonesia, baik di dalam negeri maupun yang di luar negeri, sebagaimana disampaikan oleh Romo Paul Rahmat (Ketua Panitia) yang menyatakan bahwa kasus Trafficking di NTT  sangat banyak, rata-rata ada 9 (sembilan) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal di luar negeri. Jumlah ini cenderung meningkat setiap tahunnya.

 

Pertemuan konsultasi ini dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Bapak Yosef Nae Soi, dan dihadiri oleh Bupati Manggarai Barat Bapak Agustinus Ch Dulla, jajaran FORKOPIMDA dan pimpinan SKPD Manggarai Barat. Pada pertemuan tersebut, Wakil Gubernur NTT menyampaikan bahwa Gubernur NTT Bapak Victor Laiskodat membuatkan aturan baru dengan memoratoriumkan keberangkatan TKI NTT ke luar negeri, walaupun kebijakan ini menuai pro dan kontra dari masyarakat.

 

Pertemuan ini dihadiri oleh 46 orang yang mewakili berbagai lembaga seperti LSM Lokal dan Nasional, Lembaga berbasis agama, pemimpin agama, perwakilan pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga peneliti dan media, Lembaga Internasional seperti IOM dan ILO dan para penyintas perdagangan manusia dari seluruh Indonesia dan Timor Leste. Terbangunnya kerjasama yang lebih erat dan jejaring nasional yang menghubungkan daerah-daerah yang rawan terhadap persoalan Perdagangan manusia di Indonesia dan Timor Leste merupakan hasil yang dicapai dari Pertemuan Consultative Group Meeting On Anti Human Trafficking  In Indonesia and Timor Leste ini.

 

Data BNP2TKI (2017) yang terdapat pada Sistem  pengaduan di Pusat Krisis milik Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menunjukkan bahwa BNP2TKI menerima 4.475 pengaduan dari pekerja yang ditempatkan di luar negeri, termasuk 71 kasus yang dipastikan sebagai perdagangan manusia dan 2.430 kasus yang memiliki indikator perdagangan manusia.[1] Sementara data ECPAT Indonesia pada tahun 2017, menunjukan kasus perdagangan anak untuk tujuan seksual yang terjadi dalam negeri sebanyak 537 kasus.[2] Data ini belum maksimal karena sampai sejauh ini belum ada lembaga khusus yang bertugas untuk mendata perdagangan manusia untuk tujuan dieksploitasi.

Pada pertemuan terpisah, Ketua Yayasan Parinama Astha (ParTha), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, atau yang dikenal sebagai Sara, menyampaikan bahwa persoalan perdagangan manusia terjadi karena adanya ketimpangan ekonomi.

“Saudara/saudari kita tidak perlu mencari pekerjaan di luar negeri jika di negara mereka sendiri ada lapangan pekerjaan yang memadai dan sistem pendidikan yang dapat menghantarkan anak-anak kita ke pekerjaan yang layak. Tidak ada ibu yang mau meninggalkan anaknya selama bertahun-tahun jika bukan karena keharusan,” ujar pendiri yayasan yang telah didirikannya sejak 2012 ini.

Sara menambahkan bahwa persoalan perdagangan manusia tidak hanya terjadi untuk mereka yang berangkat ke luar negeri, namun perdagangan manusia juga terjadi untuk mereka yang ada dalam negeri, banyak anak-anak yang diperdagangkan untuk dieksploitasi, baik itu secara fisik maupun seksual.

Oleh sebab itu, ParTha hadir dengan memperjuangkan rumah aman dan pemulihan bagi para korban, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, anhak muda dan pihak terkait lainnya mengenai perdagangan manusia dan juga ikut terlibat dalam melakukan advokasi bersama dengan lembaga lainnya untuk melawan perdagangan orang di Indonesia.

[1] https://id.usembassy.gov/id/our-relationship-id/official-reports-id/la, diunduh pada tanggal 19/11-2018, pukul 23.03

[2] https://ecpatindonesia.org/berita/catatan-ecpat-indonesia-tahun-2017-404-anak-menjadi-korban-eska/

SPK Kerjasama antara Parinama Astha dengan LBH APIK

Jakarta, 07 November 2018

 

Tak dapat dipungkuri berbagai laporan dari lembaga negara serta para pegiat aktivis sosial yang bekerja pada isu perdagangan manusia masih mendapatkan tantangan dan hambatan besar. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya korban berjatuhan terkait tindak pidana perdagangan manusia.

 

Laporan dari pihak kepolisian dari 123 kasus TPPO baru 110 yang diproses banding. Sementara di MA sendiri sudah ada 51 berkas yang diproses, sementara 407 penuntutan kasus selama 2017. Hal ini meningkat 263 dari penuntutan sebelumnya. Data ini justru jauh berbeda dari apa yang dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat yang konsern pada isu TPPO. Dari berbagai data dan informasi yang ditemukan bahwa ada problem koordinasi antar lembaga negara telah menghambat upaya pemerintah untuk menyelidiki, menuntut, dan menghukum para pelaku, terutama ketika pada kasus yang melibatkan sejumlah wilayah yuridiksi atau negara lain. Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang Kepolisian Republik Indonesia tidak memiliki mekanisme untuk melacak investigasi di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten, sehingga mempersulit mereka dalam menentukan total jumlah investigasi dan kasus yang terselesaikan.

 

Berangkat dari persoalan tersebut, bertempat di Kantor LBH APIK Jakarta, telah ditandatangani kerjasama antara Parinama Astha atau biasa dikenal dengan Parthadengan LBH APIK dalam rangka mempermudah kerja-kerja advokasi Pemberantasan Perdagangan Manusia. Perjanjian ini di tandatangi oleh kedua pimpinan lembaga dan diharapkan menjadi model pengelolaan dan kerjasama antar lembaga yang konsern pada perdagangan manusia.

 

Menurut Ketua Yayasan Partha , Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, atau biasa dikenal dengan Sara, bahwa kerjasama ini mempermudah kedua lembaga untuk penananan kasus baik dari proses awal hingga pemulihan. “ Kerjasama ini sudah lama direncanakan dan kemudian baru Perjanjian Kerjasama di tandatangani”, imbuhnya. “Sebenarnya kami sudah bekerjasama sebelum ada PKS ini, namun karena ada beberapa kendala dilapangan, maka kami sepakat untuk membuat sebuah kesepakatan dengan tujuannya adalah memperkuat jaringan dan memberikan harapan lebih pasti pada penyintas”, demikian Sara menambahkan.

 

Demikian juga dengan Direktur LBH APIK Jakarta, Siti Mazumah atau biasa di panggil Zuma, menerangkan bahwa banyak pekerjaan dalam melawan perdagangan manusia, dan menyambut baik kerjasama dengan Parinama Astha. “ Kami berterimakasih kepada Yayasan Partha yang sudah mau bekerjasama dengan kami sebagai lembaga yang fokus pada litigasi korban. Dan Partha memberikan peran berbeda dalam kerjasama penanganan yakni pemulihan dan pemberian rumah aman bagi korban TPPO”, ucapnya.

 

Dalam kegiatan perjanjian kerjama tersebut juga dilaksanakan diskusi dengan para penyintas yang telah mampu pulih dan berdaya. Diantara hasil karya mereka dengan memproduksi produk-produk makanan yang gurih dan enak. Pada kesempatan tersebut, Partha memborong hasil olahan makanan dari penyintas tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap para penyintas. (IH)

MELAKUKAN kerjasama dengan kpai DALAM MELAKUKAN Advokasi PERLINDUNGAN korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) DI iNDONESIA

PARTHA MEMPERJUANGKAN KEADILAN KORBAN TPPO MELALUI REHABILITASI DAN RE-INTEGRASI BAGI KORBAN TPPO DI Indonesia.

 

Jakarta, 14 Mei 2018, Parinama Astha (ParTha) melakukan pertemuan dengan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ParTha bertemu dengan ibu Ai Maryati Soliah, Komisioner bidang TPPO dan Ekspolitasi Anak, Pertemuan ini dalam rangka untuk melakukan kerjasama antara ParTha dengan KPAI khususnya dalam rangka memberikan perlindungan, pemenuhan hak-hak anak yang menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.

 

Pertemuan tersebut menjelaskan mengenai situasi dan kondisi anak-anak di Indonesia yang banyak menjadi korban TPPO, tentu dengan motif yang berbeda-beda, mulai dari anak yang bekerja di Hotel, SPA, Kafe dan beberapa tempat yang lainnya. Menurut penjelasan Ibu Ai mengatakan bahwa pada April yang lalu, KPAI telah melakukan pertemuan dengan organisasi-organisasi tempat hiburan untuk menyampaikan terkait dengan pekerja anak di tempat-tempat rentan, dan pertemuan tersebut menghasilkan satu titik kesepakatan bahwa tidak akan ada perusahaan hiburan yang mempekerjakan anak di bawah umur. Selain itu Ibu Ai menjelaskan bahwa KPAI masih sangat susah melakukan pendekatan ke penghuni atau pengelola Apartemen untuk melakukan pengawasan terhadap penghuni apartemen yang dimana fungsi apartemen tidak sesuai dengan yang sebenarnya, dimana saat ini banyak apartemen yang berubah fungsi menjadi tempat prostitusi.

 

Pertemuan ini juga, ParTha menjelaskan mengenai kerja-kerja yang dilakukan oleh ParTha dalam rangka memberikan perlindungan dan pemenuhan hak bagi korban TPPO. ParTha fokus pada Kampanye, Pemulihan Korban TPPO, mulai dari proses Rehabilitasi baik itu secara psikologis dan juga fisik dan melakukan Re-Integrasi sosial bagi korban TPPO untuk dapat kembali kepada Keluarga dan Masyarakat. Selain itu ParTha juga memilik rumah Aman yang digunakan untuk memberikan perlindungan bagi korban TPPO untuk sementara.

 

Sejauh ini ParTha telah memiliki rumah aman yang berada di Solo, Jawa Tengah, Rumah Aman milik Partha dilengkapi dengan fasilitas yang ramah pada korban, baik itu korban TPPO, Kekerasan seksual dan ekspolitasi seksual pada perempuan dan anak. ParTha juga sedang mempersiapkan rumah aman di Jakarta, hal ini karena Jakarta sebagai ibu kota Negara menjadi central dari semua kejahatan TPPO.

 

Pertemuan ini menghasilkan beberapa point penting antara lain:

  1. Bahwa KPAI siap untuk bekerjasama dengan ParTha ke depannya khususnya berkaitan dengan tugas dan fungsi dari ParTha
  2. ParTha terlibat pada kegiatan advokasi TPPO dalam rangka memberantas dan mengakhiri tindak pidana perdagangan Orang di Indonesia khususnya bagi perempuan dan anak.

Foto Pertemuan (Tengah, Ibu Ai Maryati Soilah, Komisioner KPAI Bidang TPPO dan Ekspolitasi Anak)

Blessings of Ramadhan, Kemeriahan Program Ramadhan Plaza Indonesia

Bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim, termasuk Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia. Sebagai pusat ritel dan gaya hidup terdepan di Indonesia, Plaza Indonesia telah merancang berbagai kegiatan dalam menyambut Ramadhan 1439 H dengan menghadirkan program Blessings Of Ramadhan. Customer dan pengunjung setia Plaza Indonesia dapat menikmati berbagai kegiatan mulai dari menu kuliner santap berbuka puasa, Ramadhan Souq, pertunjukan seni & musik Timur Tengah, hingga pagelaran mode muslim & modest wear show bersama desainer terbaik Indonesia.

“Pagelaran fashion modest wear dengan tema Ramadhan In Style dimana Plaza Indonesia berkolaborasi dengan 5 fashion designer untuk menghadirkan tren terbaru dari busana muslim namun yang arahnya lebih ke modest fashion. Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan untuk pergi ke masjid, pengajian, atau silaturahmi pada saat lebaran”.

Source: Ria Juwita, Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia

Terinspirasi dari desain dan eksotisme kultur souq atau pasar tradisional yang berasal dari Maroko, yang kental dengan nuansa Islami, Plaza Indonesia menggelar Ramadhan Souq Fashion & Culinary namun hadir dalam sentuhan dan tampilan modern. Ramadhan Souq Fashion akan berlangsung di Multi Function Hall level 2, dari tanggal 21 Mei 2018 – 10 Juni 2018. Ramadhan Souq akan menghadirkan 17 brand fashion yaitu ; Itang Yunasz, Shafira, Si.Se.Sa, Titi Arief, Nawasan, Ratu (Lentera), Handi Hartono, Nina Nugroho, Rajjas Batik, Darobira, Tali Modest Clothing, Manjusha Nusantara, Tulola Design, Reeindonesia, Purana, dan Batik Chic.

Pada Ramadhan kali ini Plaza Indonesia akan berkolaborasi dengan 5 desainer dan brand kenamaan Indonesia, yaitu; Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean untuk tampil pada fashion show dengan tema Ramadhan in Style. Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan  berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei bertempat di La Moda Cafe, Plaza Indonesia Level 1. Pagelaran fashion modest wear ini juga menampilkan koleksi jewelry dari Adelle Jewelry.

Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show ini. Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan dua fokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi. Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan atau yang telah berhasil melarikan diri untuk biaya perawatan, akses rehabilitasi yang layak, serta menyembuhkan, baik secara emosional dan fisik.

sumber : https://moeslema.com/5885

Tren Modest Wear Warnai Gelaran ‘Ramadhan in Style’

Ada lima desainer yang unjuk gigi dalam fashion show tersebut.

Dream – Lima desainer Tanah Air menggelar fashion show bertajuk Ramadhan in Style di Plaza Indonesia, pada 21 hingga 25 Mei 2018. Mereka memamerkan koleksi modest wear terbaru dan karya ekslusif.

Kelima desainer yang ambil bagian dalam Ramadhan in Style adalah Itang Yunasz, Irwan Tirta, Didiet Maulana, Mel Ahyar, dan Ghea Panggabean. Mereka dipilih karena dinilai menjadi pionir dalam modest wear dan punya keunikan.

” Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana untuk pergi ke masjid, pengajian atau silaturahmi pada saat lebaran,” ujar Ria Juwita, Event and Promotions Senior Manager and Creative Services PT Plaza Indonesia Realty Tbk, di Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

Pagelaran Ramadhan in Style juga menghadirkan koleksi perhiasan high end dengan bentuk ‘berani’ dari Adelle Jewelry. Keunggulan dari koleksi ini adalah Marquise Collection, yang dapat digunakan dalam dua cara atau 2 in 1.

 Ramadhan in Style Plaza Indonesia

Baju yang akan dilelang (Dina Nazhifah/Dream)

Selain itu, Plaza Indonesia juga menggelar silent auction atau lelang dari koleksi desainer atau brand yang terlibat acara ini. Hasil lelang akan diberikan kepada Parinama Astha, yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia.

Tak hanya fashion show, pengunjung Plaza Indonesia juga bisa menikmati berbagai kegiatan, mulai dari kuliner khas Ramadan, pertunjukan seni dan musik Timur Tengah, hingga berbagai sale.

” Seluruh rangkaian kegiatan dari Blessings of Ramadhan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik yang berpuasa maupun tidak,” ujar Zamri Mamat, General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk.

Laporan: Dina Nazhifah

https://www.dream.co.id/lifestyle/tren-modest-wear-warnai-gelaran-ramadhan-in-style-180522g.html

Tren Modest Wear Warnai Fashion Show Ramadhan In Style

Jakarta – Pada Ramadan tahun ini Plaza Indonesia akan berkolaborasi dengan 5 desainer dan brand kenamaan Indonesia, yaitu; Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean untuk tampil pada fashion show dengan tema Ramadhan in Style.

Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan  berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei bertempat di La Moda Cafe, Plaza Indonesia Level 1. Pagelaran fashion modest wear ini juga menampilkan koleksi jewelry dari Adelle Jewelry.Berikut jadwal fashion show Ramadhan In Style :• Itang Yunasz – 21 Mei 2018
• Iwan Tirta Private Collection – 22 Mei 2018
• Ikat by Didiet Maulana – 23 Mei 2018
• Happa by Mel Ahyar – 24 Mei 2018
• Ghea Indonesia by Ghea Panggabean – 25 Mei 2018

Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia Ria Juwita, mengatakan pagelaran fashion modest wear dengan tema Ramadhan In Style berkolaborasi dengan 5 fashion designer untuk menghadirkan tren terbaru dari busana muslim namun yang arahnya lebih ke modest fashion.

“Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan untuk pergi ke masjid, pengajian, atau silaturahmi pada saat lebaran”, ucapnya.Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show ini.Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan dua fokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi.Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan atau yang telah berhasil melarikan diri untuk biaya perawatan, akses rehabilitasi yang layak, serta menyembuhkan, baik secara emosional dan fisik.Ramadhan in Style dilengkapi koleksi dari Adelle Jewellery yang dinamakan Marquise collection. Koleksi perhiasan high end ini didesain dengan bentuk yang ‘berani’ untuk melengkapi berbagai macam penampilan.Salah satu keunggulan dari koleksi ini adalah Marquise collection dapat digunakan dalam dua cara (2 in 1) sesuai dengan event atau acara yang dihadiri. Sebagai contoh, customer dapat menggunakan kalung berlian Marquise untuk menghadiri acara formal pada pagi hari, dan merubahnya menjadi gelang untuk acara casual dan non-formal pada sore dan malam hari.

sumber : http://www.jurnas.com/artikel/34852/Tren-Modest-Wear-Warnai-Fashion-Show-Ramadhan-In-Style/

Mall Ini Punya Cara Unik Bantu Gerakan Anti Human Trafficking

ChanelMuslim.com – Beragam program menarik diselenggarakan Plaza Indonesia, mulai dari jajanan kuliner, fashion show, pertunjukan seni dan musik serta diskon dan special gift. Tak hanya itu, Plaza Indonesia juga mengadakan lelang koleksi busana desainer. Program ini akan membantu gerakan anti human trafficking. Bagaimana bisa?

“Bertepatan dengan adanya Ramadan in style, Plaza Indonesia juga mengadakan silent auction. Koleksi brand desainer di acara fashion show akan kami lelang. Hasil dana lelang nantinya akan diberikan ke yayasan Parinama Astha,” ujar Ria Juwita di Plaza Indonesia, Senin (21/05).

Ia menambahkan Yayasan Parinama Astha fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia. Dana yang terkumpul dari hasil lelang, nantinya digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam melawan sindikat perdagangan manusia.

“Selama ini, kami melakukan pencegahan dan seminar ke kampus-kampus, kami sering menemukan ketika workshop masih banyak berpikir perdagangan anak terjadi di luar negeri saja. Ada juga yang berpikiran hanya TKI saja. Padahal di dalam negeri banyak jenis human traffkicking yang terjadi,” ujar Saraswati selaku pemilik Yayasan Parinama Astha.

Lebih lanjut, harapan Yayasan Parinama Astha bisa memiliki save house di tiap provinsi. Para korban human trafficking bisa mendapatkan tempat aman dan rumah pemulihan. Tahun ini, yayasan Parinama Astha ingin bekerja sama dengan Pemprov Jakarta agar bisa mendirikan save house di Jakarta.

Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam lelang bisa datang langsung ke Plaza Indonesia. Bagi yang tidak sempat, bisa juga melalui daring online. Pada halaman website, ada halaman khusus untuk pelelangan dan informasi aliran dana gerakan anti human trafficking.[ind/Firda]

 

sumber : https://chanelmuslim.com/lifestyle/mall-ini-punya-cara-unik-bantu-gerakan-anti-human-trafficking

Ramadhan In Style: Plaza Indonesia Gandeng Lima Desainer

Bisnis.com, JAKARTA – Memeriahkan momentum Ramadan dan memberikan pilihan busana lebaran bagi masyarakat, Plaza Indonesia sebagai pusat ritel berkolaborasi dengan lima desainer dan brand Indonesia.

Mereka adalah Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean yang akan menampilkan koleksi busana dalam tema Ramadhan in Style.

Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei.

Ria Juwita, Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia mengatakan melalui pagelaran tersebut setiap desainer akan menampilkan tren terbaru namun yang arahnya lebih ke modest fashion.

Modest fashion adalah sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan ataupun aktivitas lainnya.

Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show tersebut.

“Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan duafokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi, ” katanya.

Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan, serta memberikan akss rehabilitasi yang layak bagi mereka.

 

sumber : http://lifestyle.bisnis.com/read/20180522/104/798186/ramadhan-in-style-plaza-indonesia-gandeng-lima-desainer

Blessings of Ramadhan Warnai Plaza Indonesia di Bulan Suci

 

Zamri Mamat, General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk, (kiri)

Dalam rangkaian program bertajuk Blessings of Ramadhan, pengunjung mall dapat menikmati rangkaian kegiatan, di antaranya menu kuliner santap berbuka, Ramadan Souq ( pertunjukkan seni Timur Tengah), serta pagelaran mode muslim dan modest wear show dengan beberapa desainer Indonesia.

Zamri Mamat, General Manager Marketing PT Plaza Indonesia Realty Tbk menuturkan, “Bagi umat muslim, Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial. Olleh karena itu Plaza Indonesia  ingin menjadi bagian dari setiap momen spesial ini. Seluruh program Ramadhan di Plaza Indonesia dapat dinikmati oleh semuanya, yang berpuasa maupun tidak.”

Sesuai dengan tagline dari Plaza Indonesia, yaitu It’s Where I Want To Be, sehingga pelanggan  dan pengunjung tidak perlu berpindah ke tempat lain karena mereka bisa menemukan semuanya di mal Jakarta Pusat tersebut.

Pogram Blessings Of Ramadhan terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, pertama Iftar Package, Plaza Indonesia bekerjasama dengan tenant F&B untuk menghadirkan spesial paket berbuka puasa. Kedua, program Ramadhan Rewards di mana pelanggan  akan mendapatkan exclusive gift dengan minimal pembelanjaan Rp 1 juta. Ketiga, program Lebaran Hampers yang dapat menjadi pilihan untuk berbagi kebahagiaan Lebaran. Sambil menunggu waktu berbuka puasa, pengunjung Plaza Indonesia akan dihibur dengan penampilan seni musik khas Maroko dari band El Asl; Ramadhan Tunes di main atrium level 1.

Terinspirasi dari desain dan eksotisme kultur souq atau pasar tradisional Maroko yang kental dengan nuansa Islami, Plaza Indonesia menggelar Ramadhan Souq Fashion & Culinary, namun hadir dalam sentuhan dan tampilan modern. Ramadhan Souq akan menghadirkan 17 brand fashion di antaranya Itang Yunasz, Shafira, Si.Se.Sa, Titi Arief, Nawasan, Ratu (Lentera), Handi Hartono, Nina Nugroho, Rajjas Batik, Darobira, Tali Modest Clothing, Manjusha Nusantara, Tulola Design, Reeindonesia, Purana, dan Batik Chic.

Astri Abyanti, General Manager Marketing & Leasing Level 4,5,6 Plaza Indonesia, menambahkan, “Untuk level 4 dan 5 Plaza Indonesia, kami menghadirkan aneka jajanan viral yang sedang menjadi tren kuliner dan digemari oleh kaum urban. Kami mengumpulkan mereka di satu tempat sehingga pencinta kuliner selama Ramadhan tidak kesulitan untuk menemukan dan menikmati kelezatan aneka kuliner ini. Juga, Ramadhan Soulful Performance setiap akhir pekan selama Ramadhan menjelang jam berbuka seperti Sufi Dance”.

Ramadhan Souq Culinary akan hadir di level 4. Dalam program ini, customer dapat menikmati puluhan aneka kuliner dari seperti Max & Sandwich, Somay Salmon, Kedai Hijau, Lontong Cap Gomeh, Tebet 39, Es Teler 77, Churrosku, Drink Station, Warung Tanta, Sate Ayam Madura Bintang 5, Cafe De Kalaha, Ice Serut 88 & Asinan Jakarta dan lain-lain.

Untuk melengkapi kemeriahan dari Ramadhan Souq Fashion yang diperuntukan bagi mereka yang berjiwa muda, Plaza Indonesia juga menyelenggarakan Ramadhan Souq Sneakers persembahan dari sneakers community.

Pada Ramadhan kali ini Plaza Indonesia juga akan berkolaborasi dengan 5 desainer dan brand Indonesia, di antaranya Itang Yunazs, Iwan Tirta Private Collection, IKKAT by Didiet Maulana, HAPPA by Mel Ahyar, dan Ghea Indonesia by Ghea Panggabean untuk tampil pada fashion show dengan tema Ramadhan in Style. Para desainer dan brand ini akan mempertunjukan koleksi modest wear terbaru dan karya-karya ekslusif mereka dalam sebuah fashion show yang akan berlangsung dari tanggal 21 – 25 Mei di La Moda Cafe, Plaza Indonesia. Pagelaran fashion modest wear ini juga menampilkan koleksi jewelry dari Adelle Jewelry.

Ria Juwita, Event & Promotions Senior Manager & Creative Services Plaza Indonesia, menyampaikan “Pagelaran fashion modest wear dengan tema Ramadhan In Style di mana Plaza Indonesia berkolaborasi dengan 5 fashion designer untuk menghadirkan tren terbaru dari busana muslim namun yang arahnya lebih ke modest fashion. Sebuah koleksi pakaian sopan dan berkarakter yang dapat digunakan sebagai busana Ramadhan untuk pergi ke masjid, pengajian, atau silaturahmi pada saat lebaran”.

Bertepatan dengan diselenggarakannya Ramadhan In Style, Plaza Indonesia juga menggelar Silent Auction dari koleksi desainer dan brand yang terlibat dalam fashion show ini. Keseluruhan hasil lelang akan diberikan kepada yayasan Parinama Astha, yaitu sebuah yayasan yang fokus dalam gerakan anti human trafficking di Indonesia dengan dua fokus kegiatan yaitu pencegahan dan reintegrasi.

Dana yang terkumpul dari lelang karya desainer ini akan digunakan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran di masyarakat guna melawan sindikat perdagangan manusia dan juga membantu korban tunggal yang telah diselamatkan atau yang telah berhasil melarikan diri untuk biaya perawatan, akses rehabilitasi yang layak, serta menyembuhkan, baik secara emosional dan fisik.

Ramadhan in Style disponsori oleh Adelle Jewellery yang hadir dengan koleksi terbarunya yang dinamakan Marquise collection. Koleksi perhiasan high end ini didesain dengan bentuk yang berani untuk melengkapi berbagai macam penampilan. Salah satu keunggulan dari koleksi ini adalah Marquise collection dapat digunakan dalam dua cara sesuai dengan event atau acara yang dihadiri. Sebagai contoh, customer dapat menggunakan kalung berlian Marquise untuk menghadiri acara formal pada pagi hari, dan mengubahnya menjadi gelang untuk acara casual dan non-formal pada sore dan malam hari.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Marcella Zalianty: Butuh Orang Gila untuk Membuat Gerakan Sosial

redaksi.co.id – Marcella Zalianty: Butuh Orang Gila untuk Membuat Gerakan Sosial Marcella Zalianty mendukung penuh gerakan sosial yang dibuat oleh Rahayu Saraswati. Gerakan Parinama Astha Foundation…

 

redaksi.co.id – Marcella Zalianty: Butuh Orang Gila untuk Membuat Gerakan Sosial

Marcella Zalianty mendukung penuh gerakan sosial yang dibuat oleh Rahayu Saraswati. Gerakan Parinama Astha Foundation (PARTHA) ini, bergerak di bidang sosial yang melawan perdagangan manusia.

Marcella mengatakan, tidak sembarang orang bisa membuat gerakan semacam itu. “Kan harus orang yang ada gila-gilanya yang bisa melakukan kayak gini,” ujar Marcella Zalianty di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu ( 31/1/2016).

‘Gila’ yang dimaksud Marcella Zalianty tentu bukan orang yang terguncang jiwanya. Melainkan pribadi-pribadi yang memiliki semangat meski memiliki kesibukan dalam kesehariannya.

“Perempuan itu kan melahirkan, menyusui, apalagi kayak Sarah terlibat politik dan menjadi wakil rakyat. Melihat perempuan kayak Sarah saya respect saja,” kata Marcella.

Marcella dan sang adik, Olivia Zalianty memang sudah mulai aktif dalam kegiatan sosial.

“Olive juga ikut kegiatan sosial, seperti bencana, dan lain-lain, kalau aku kayak autism,” kata Marcella. “Yang pasti kegiatan saya banyak, sosial, lingkungan hidup. Enggak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia,” kata Olivia Zalianty. (Fac/Rtn)

 

http://redaksi.co.id/47409/marcella-zalianty-butuh-orang-gila-untuk-membuat-gerakan-sosial.html